Minggu, 05 Desember 2010

Persiapan sikap dan mental menghadapi UAN 2010

Besok lusa, perang itu dimulai. Yup, ujian nasional. Yang namanya ujian, pastilah bikin jantung deg-deg-an. Takut. Tegang. Ih, pokoknya bukan momen yang asyik.

Tapi walau bagaimanapun, ujian nasional tuh harus kita lalui. Malah bisa dibilang, inilah pintu gerbang menuju masa depan. Jadi, sebelum pergi ‘’perang’’, kita kan kudu siapin ‘’perbekalan’’. Maksudnya, kita tuh harus siap-siap.

Tapi, ada satu yang harus diingat. Untuk sukses di ujian itu sangat nggak gampang. Apalagi tahun ini, standar kelulusan lumayan tinggi, 5,25! Mau tahu gimana kiat sukses ujian nasional? Kali ini tim Deteksi Xpresi mencari tahu kiat sukses ujian dari beberapa guru dan kepala sekolah. Simak nih liputannya!

Kisi-Kisi UN
Setelah belajar berbulan-bulan, emang rasanya udah banyak banget materi pelajaran yang nyangkut di otak kita. Tapi rasanya nggak klop kalo kita nggak latihan atau pemanasan dulu. Nah, untuk itulah, menjelang UN, sebaiknya kamu-kamu banyak berlatih soal, baik ikut try out atau latihan mengisi soal prediksi UN 2008.

"Dengan latihan soal, siswa jadi terlatih untuk menghadapi UN," ujar dra Haryati, kepala SMAN 9 Pekanbaru. Ibu guru yang ramah ini bilang, sekolahnya sudah melakukan banyak persiapan menjelang hari besar itu. Di antaranya menjalankan program belajar tambahan. Untuk pelajaran tambahan ini, sekolah juga bekerjasama dengan lembaga bimbingan belajar. "Kami juga mencari informasi soal prediksi UN 2008," tambahnya.

Yang tak kalah sibuk yakni SMKN 3 Pekanbaru. Sudah sejak lama sekolah kejuruan ini berancang-ancang membekali siswanya menghadapi UN. "Kami mengadakan belajar tambahan, mengadakan try out dan memberikan masukan kepada siswa agar tetap menjaga fisik dan mental menjelang UN," ungkap Bu Linda, salah satu guru jurusan perhotelan SMKN 3 Pekanbaru.

Bu Linda bilang, kalo siswa banyak melakukan try out, pas ujian nanti biasanya jadi lebih tenang dan menguasai diri. "Try out juga sangat saya sarankan. Karena try out membuat siswa terlatih dan nanti pas ujian jadi percaya diri," katanya.

Begitu juga dengan SMKN 1 Pekanbaru. Kepala SMKN 1, Drs Muhammad Amien mengungkapkan, sekolahnya sudah jauh-jauh hari mempersiapkan diri menghadapi UN. Selain itu, sekolah itu juga melakukan terobosan unik. Yakni merekrut siswa untuk membantu teman yang kurang mampu.

"Kami juga memotivasi agar jangan sampai siswa menganggap UN itu sesuatu yang menakutkan. Motivasi itu penting. Karena kalau siswa merasa yakin dan percaya diri, maka biasanya hasilnya pun jadi baik," katanya.

Jangan Tergoda Bocoran Soal UN
Biasanya, menjelang musim ujian, banyak bisik-bisik yang muncul. Yup, apalagi kalo bisikan soal bocoran soal. Pengalaman tahun-tahun lalu, banyak pihak yang menawarkan bocoran soal dengan harga yag lumayan tinggi bagi anak SMA. Dan meski lumayan mahal, banyak juga kok yang membeli.

Nah, kali ini, Bu Haryati angkat bicara soal bocoran soal ini. "Dari dulu saya sudah mengingatkan kepada siswa, jangan mudah percaya dengan kunci jawaban yang beredar. Karena, hal ini akan membuat siswa menjadi tak percaya diri. Sehingga, sewaktu ujian, ia akan merasa dilema, apakah kunci itu benar atau salah. Jadi, saya ingatkan tetap percaya diri dengan kemampuan diri dan jangan mudah percaya dengan orang lain. Karena hal ini akan membuat siswa itu gagal" tegas Haryati begitu tegasnya.

Begitu juga Pak Muhammad Amin. Bahkan bapak guru yang bersahabat ini bilang, banyak kejadian selama pelaksanaan UN yang bermula dari telepon seluler. Maksudnya, kunci jawaban sering melayang lewat SMS.

"Saya menghimbau kepada siswa, jangan terpengaruh dengan SMS-SMS tidak jelas ini. Biasanya jawaban lewat SMS ini berantai, dan tidak diketahui asal-usulnya. Jangan dipercayai," ujarnya.
Bahkan, Pak Muhammad Amin mengungkapkan, selama UN nanti, siswa dilarang membawa ponsel. "Jika siswa membandel, mereka harus menerima resiko dari pengawas UN," ungkap Muhammad Amin.

Harus Enjoy Saat Ujian Nasional
Dra Haryati memiliki segudang tips agar tetap nyaman dan aman manghadapi UN. Ia mengungkapkan hal yang utama adalah yakin akan kemampuan diri akan membuat kita nyaman untuk menjawab soal. Kemudian, menjawab soal harus enjoy dan dinikmati. Jangan cemas dan tegang dalam menjawab soal, karena jika hal itu terjadi, maka soal UN takkan terselesaikan.

"Pokoknya percaya diri saja. Kalau kita yakin bisa, mengapa harus menunggu jawaban orang lain, toh itu belum tentu benar," katanya sambil menambahkan, siswa pun jangan lupa berdoa sebelum ujian besok.

Ada lagi tips dari Pak Muhammad Amin. Dia menambahkan, menyelesaikan soal sebaiknya yang mudah terlebih dahulu. "Selesaikan soal yang mudah dulu, baru ke tingkat yang lebih sulit. Ini untuk menjaga ketepatan waktu," katanya. Selain itu, dia juga wanti-wanti agar siswa jangan lupa sarapan sebelum ujian.

Rasa Aman di Sekolah; Batasan-batasan dan Langkah Konkretnya

Sekolah yang aman, nyaman dan disiplin adalah sekolah yang warga sekolahnya bebas dari rasa takut, kondusif untuk belajar dan hubungan antar warga sekolahnya positif.
Sekolah yang aman, nyaman, dan disiplin menyediakan lingkungan fisik (gedung, kelas, halaman) sekolah yang bersih dan aman.

Sekolah yang aman, nyaman dan disiplin akan tercapai bila semua warga sekolah:
1. mengembangkan budaya sekolah yang positif dan fokusnya adalah pada pencegahan
2. membangun komunitas sekolah dengan cara saling menghargai, adil, menerapkan azas persamaan dan inklusi.
3. mengatur dan mengkomunikasikan secara konsisten prilaku yang diharapkan.
4. mengajar, memberi contoh dan mendorong prilaku sosial yang bertanggung jawab yang memberi kontribusi terhadap komunitas sekolah
5. memecahkan masalah secara damai menghargai perbedaan dan mengedepankan hak asasi manusia.
6. bertanggung jawab, dan bermitra dengan masyarakat, untuk memecahkan masalah keamanan yang penting.
7. Berkerjasama untuk memahami bersama isu-isu tentang kekerasan terhadap siswa yang lebih lemah, hukuman fisik, rasisme, ketidakadilan gender, dan berbagai ketakutan lainnya.
8. Merespon secara konsisten dan adil terhadap berbagai insiden dan menggunakan intervensi untuk memperbaiki kerusakan fisik maupun psikis dan memperkuat hubungan dan mengembalikan rasa percaya diri.
9. berpartisipasi dalam pengembangan kebijakan, prosedur, praktek-praktek yang mempromosikan keamanan sekolah.
10. memonitor dan mengevaluasi lingkungan sekolah untuk bukti dan peningkatan keamanan sekolah.
11. memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap prestasi sekolah yang pencapaian sekolah yang aman, damai dan teratur sambil menyebutkan hal-hal yang masih perlu untuk ditingkatkan.

1. Mencegah kekerasan di sekolah
Melatih siswa mengenai bagaimana cara memecahkan masalah dengan cara tidak melakukan kekerasan merupakan langkah awal untuk membangun masyarakat yang mencintai perdamaian.
2. Mengembangkan keterampilan intelegensi emosional siswa. Keterampilan ini sangat penting sekali dimiliki oleh siswa karena sangat mempengaruhi kesuksesan hidup siswa di masa datang. Apabila siswa mempunyai kemampuan akademik yang tinggi tetapi mempunyai intelegensi emosi yang rendah maka hal tersebut tidak akan berguna. Intelegensi emosi atau keterampilan intrapersonal dan interpersonal ini meliputi keterampilan:
a. mengembangkan empati
b. bekerja sama
c. membangun konsensus
d. sensitif terhadap perasaan teman
e. mengontrol impulsif dan rasa marah
f. menenangkan diri
g. mengembangkan sikap positif
Intelegensi emosi yang rendah akan menyebabkan:
h. putus sekolah
i. agresif
j. penggunaan obat terlarang
k. ketidakteraturan hidup
l. kehamilan muda
m. kesehatan rendah
n. kekerasan dan kriminalitas
o. mengalami masalah dalam pekerjaan
3. Menguatkan keterampilan yang dibutuhkan dalam pekerjaan:
a. keterampilan mendengarkan dan berkomunikasi
b. kemampuan menyesuaikan diri
c. berfikir kreatif
d. memecahkan masalah
e. menetapkan tujuan
f. mengelola waktu
g. keterampilan mengembangkan kualitas pribadi: mengatur waktu, jujur, bertanggung jawab, bersosialisasi.
3 Ciri-ciri sekolah yang aman, nyaman dan disiplin
a. Sekolah yang aman, nyaman dan disiplin mempunyai karakteristik sebagai berikut. Lingkungan fisik sekolah aman dan nyaman (gedung sekolah, kelas, laboratorium, peralatan, halaman)
b. Warga sekolah saling mendukung dan menghargai.
c. Semua warga menerapkan disiplin yang efektif
d. Sekolah memberikan pembelajaran terbaik.
e. Warga sekolah mengembangkan sikap persamaan, keadilan, dan saling pengertian
f. Perilaku dan sikap yang diharapkan sekolah diajarkan.
g. Strategi pengelolaan prilaku yang menyimpang sifatnya supportive thd siswa
h. Adanya program penyembuhan/terapi
i. Adanya pemodelan/ contoh prilaku dan sikap yang diharapkan dari semua staf sekolah
j. Adanya hubungan yang baik antara sekolah dan orang tua, komite sekolah dan masyarakat.

Masalah disiplin di kelas atau sekolah antara lain
- Makan di kelas
- Membuat suara gaduh
- Berbicara saat bukan gilirannya
- Lamban
- Kurang tepat waktu
- Mengganggu siswa
- Agresif
- Tidak rapi
- Melakukan ejekan
- Lupa
- Tidak memperhatikan
- Membaca materi lain
- Melakukan hal lain.

Mencegah Prilaku Menyimpang
A. Meningkatkan Kualitas Sekolah.
1. Sesuaikan pembelajaran dengan siswa (contoh mengakomodasi berbagai motivasi siswa yang berbeda dan perkembangan siswa yang berbeda)
2. Berikan status tertentu bagi siswa yang kurang populer (peran khusus sebagai asisten atau totur sebaya).
3. Identifikasi dan remedi kekurangan secara awal.
B. Tindak lanjuti semua penyimpangan prilaku dan penyebabnya.
1. Identifikasi motivasi siswa yang melakukan prilaku menyimpang.
2. Untuk prilaku menyimpang yang tidak disengaja, berilah penguatan cara mengelola/ menguasai diri (contoh keterampilan sosial, cara memecahkan masalah).
3. Bila prilaku menyimpang ini,
Cara mengelola berbagai penyimpangan prilaku/kedisiplinan
1. Tindakan Pencegahan
A.
Intervensi
Bila terjadi prilaku menyimpang maka prilaku menyimpang itu harus dikoreksi dengan cara sekecil mungkin intervensi. Tujuan utama adalah menangani prilaku menyimpang seefektif mungkin untuk menghindari gangguan sehingga pembelajaran dapat berlangsung lancar. (Slavin, 2000)
Strategi menangani disiplin
Langkah 1: Membantu situasi
- hilangkan objek yang mengganggu
- berikan bantuan tentang kegiatan rutinitas sekolah.
- Beri penguatan terhadap prilaku yang sesuai
- Dukunglah minat siswa.
- Berikan petunjuk
- Bantu siswa mengatasi gangguan
- Arahkan prilaku siswa
- Ubahlah pembelajaran
- Gunakan hukuman non-fisik
- Ubahlah suasana kelas.
Langkah 2: Respon lunak
No Non Verbal Verbal
1 Abaikan prilaku Panggil siswa ketika pembelajaran berlangsung.
2 Gunakan tanda non-verbal Gunakan humor
3 Berdiri dekat siswa Gunakan kalimat positif
4 Peganglah siswa tersebut Ingatkan siswa tentang kesepakatan
5 Beri siswa pilihan kegiatan
Beritahukan prilaku salah yang telah diperbuat.
Langkah 3: Respons menengah
- Hilangkan hak siswa
- Ubahlah tempat duduk
- Mintalah siswa untuk merefleksi masalah yang dihadapi.
- Berilah siswa istirahat
- Mintalah siswa untuk pulang lebih lambat
- Kontak oranng tuanya
- Mintalah siswa untuk menemui kepala sekolah.
Disiplin positif
1. Perhatikan siswa dengan menyeluruh, kontak mata dan sapaan.
2. Tanya siswa apa yang paling mereka sukai di sekolah dan bagaimana kelas yang diinginkan.
3. Galilah prilaku yang menyimpang dan hal-hal yang menyebabkannya.
4. Carilah kesepakatan di kelas.
5. Galilah kesepakatan bagaimana guru harus mengintervensi bila siswa melanggar kesepakatan.
(Charles, 2002: 106-107)
4. 3. Menghilangkan hukuman fisik dan merendahkan oleh guru terhadap siswa
Banyak siswa di berbagai negara, termasuk di Indonesia, menderita karena dihukum secara fisik dan dihukum secara direndahkan oleh guru di sekolah.
Lebih dari 20 negara di dunia ini telah menerbitkan undang-undang atau peraturan yang melarang hukuman fisik kepada siswa di sekolah. Gerakan mendunia untuk mengubah budaya menghukum secara fisik ini telah mencapai momentum yang baik. Hal ini disebabkan oleh pemahaman bahwa anak mempunyai hak asasi dan juga berdasarkan bukti-bukti medis dan psikologis tentang efek negatif akibat dari hukuman fisik dan bukti ketidakefektifan hukuman fisik sebagai metode pendisiplinan.
Hukuman fisik ini melanggar hak asasi anak dalam hal integritas fisik dan kehormatannya sebagai manuasia seperti dicanangkan dalam Konvensi PBB tentang hak-hak anak. Dengan demikian, semua negara diharapkan dapat memberikan jaminan terlaksananya hak anak yaitu hidup bebas dari kekerasan termasuk hukuman fisik dan psikhologis di sekolah maupun di rumah.
Definisi Hukuman Fisik
Hukuman fisik adalah hukuman yang melibatkan pemukulan dengan tangan atau objek lain seperti tongkat, penggaris, ikat pinggang, cambuk, sepatu; menendang, melempar, mencubit, menjambak, menyuruh siswa untuk berdiri pada posisi yang tidak menyenangkan, atau menyuruh siswa untuk melakukan kegiatan fisik yang berlebihan, menakuti siswa.
Selain itu hukuman fisik terdapat pula hukuman yang merendahkan seperti menghina mengolok, berkata kasar, mengisolasi, dan membiarkan siswa. Penting untuk diketahui bahwa tidak ada batasan yang jelas antara hukuman fisik dengan hukuman yang merendahkan. Siswa sering mempersepsikan bahwa hukuman fisik juga merendahkan mereka.
Mengapa hukuman fisik itu dilarang?
Seperti telah diketahui bahwa manusia memiliki hak asasi. Berbagai standar perilaku telah ditetapkan untuk menghormati hak asasi manusia ini. Pemukulan dan penghinaan secara disengaja melanggar hak asasi manusia. Anak-anak juga manusia mereka memiliki hak asasi yang sama seperti orang dewasa. Anak-anak adalah manusia hanya mereka masih kecil dan lebih rentan daripada orang dewasa.
Menurut UNESCO hukuman phisik dalam bentuk apapun di sekolah ini dilarang. Memukul anak ini melanggar hak dasar anak agar anak tersebut dihargai integritas fisiknya dan kehormatannya, seperti dicanangkan dalam Deklarasi hak asasi manusia.
Penerapan hukuman fisik menyebabkan kesehatan mental terganggu, termasuk diantaranya depresi, tidak bahagia, cemas, perasaan hampa dalam diri siswa. Hukuman fisik juga
Selain bertentangan dengan hak asasi manusia, hukuman fisik dan hukuman merendahkan juga kadang-kadang masih dilegalisasi dan masih diterima oleh mayarakat tertentu. Status anak yang masih rendah di mata masyarakat dan siswa tidak mempunyai kekuatan menyebabkan penerapan larangan hukuman fisik dan hukuman yang merendahkan di sekolah belum sepenuhnya dapat direalisasikan.
Selain itu berdasarkan bukti-bukti medis dan psikologis, hukuman fisik dan hukuman yang merendahkan menyebabkan anak beresiko mengalami fisik yang terganggu, kesehatan mental yang terganggu, hubungan interpersonal yang tidak sehat, internalisasi nilai-nilai moral yang lemah, prilaku anti sosial, kemampuan beradaptasi yang terganggu.
Beberapa alasan mengapa guru sering menggunakan hukuman fisik dan hukuman merendahkan
1. hukuman fisik merupakan bagian yang penting dalam perkembangan dan pendidikan siswa. Siswa belajar dari dari pukulan itu untuk menghargai guru atau orang tua, belajar untuk membedakan mana yang baik dan mana yang salah, belajar mematuhi aturan dan belajar bekerja keras. Tanpa hukuman fisik siswa tidak akan belajar disiplin atau akan menjadi manja.
Hasil riset menunjukkan bahwa hukuman fisik jarang memotivasi siswa untuk berlaku berbeda karena hukuman fisik tidak memberikan pemahaman kepada siswa bagaimana siswa harus berlaku. Faktanya guru seringkali harus mengulangi memberi hukuman fisik untuk perilaku yang sama dan kepada anak yang sama. Hal ini membuktikan bahwa hukuman fisik ini tidak efektif. Hukuman fisik menimbulkan rasa takut pada anak tidak menimbulkan rasa hormat dari anak kepada guru atau orang tua

Malas Belajar; Penyakit Kambuhan dan Solusinya

Anak Malas belajar sudah menjadi salah satu keluhan umum para orang tua. Kasus yang biasa terjadi adalah anak lebih suka bermain dari pada belajar. Anak usia sekolah tentunya perlu untuk belajar, antara lain berupa  mengulang kembali pelajaran yang sudah diberikan di sekolah, mengerjakan pekerjaan rumah (pr)  ataupun mempelajari hal-hal lain di luar pelajaran sekolah.
Malas
malas dijabarkan sebagai tidak mau berbuat sesuatu, segan, tak suka, tak bernafsu. Malas belajar berarti tidak mau, enggan, tak suka, tak bernafsu untuk belajar (Muhammad Ali, Kamus Bahasa Indonesia)

Jika
anak-anak tidak suka belajar dan lebih suka bermain, itu berarti belajar dianggap sebagai kegiatan yang tidak menarik buat mereka, dan mungkin tanpa mereka sadari juga dianggap sebagai kegiatan yang tidak ada gunanya/untungnya karena bagi ana-anak tidak secara langsung dapat menikmati hasil belajar. Berbeda dengan kegiatan bermain, jelas-jelas kegiatan bermain menarik buat anak-anak, dan keuntungannya dapat mereka rasakan secara langsung (perasaan senang yang dialami ketika bermain adalah suatu keuntungan).

Sebab

1. Faktor intinsik (dalam diri anak sendiri)
a.    Kurangnya waktu yang tersedia untuk bermainb. Kelelahan dalam beraktivitas (misal terlalu banyak bermain/membantu orang tua)
c. Sedang sakit
d. Sedang sedih (bertengkar dengan teman sekolah, kehilangan barang kesayangan dll)
e. IQ/EQ anak

2. Faktor ekstrinsik
a. Sikap orang tua yang tidak memperhatikan anak dalam belajar atau sebaliknya (terlalu berlebihan  memperhatikan)
Banyak orangtua yang menuntut anak belajar hanya demi angka (nilai) dan bukan atas dasar kesadaran dan tanggung jawab anak selaku pelajar. Memaksakan anak untuk les ini itu. dsb.

b. s
edang punya masalah di rumah (misalnya suasana di rumah sedang "kacau" karena ada adik baru).

c.
Bermasalah di sekolah (tidak suka/phobia sekolah, sehingga apapun yang berhubungan dengan sekolah jadi enggan untuk dikerjakan).
Termasuk dalam hal ini adalah guru dan teman sekolah.

d. Tidak mempunyai sarana yang menunjang blajar (misal
tidak tersedianya ruang belajar khusus, meja belajar, buku penunjang , dan penerangan yang bagus.alat tulis, buku dll)
e. suasana rumah
misalnya rumah penuh dengan kegaduhan, keadaan rumah yang berantakan ataupun kondisi udara yang pengap. Selain itu tersedianya fasilitas permainan yang berlebihan di rumah juga dapat mengganggu minat belajar anak. Mulai dari radio tape yang menggunakan kaset, CD, VCD, atau komputer yang diprogram untuk sebuah permainan (games), seperti Game Boy, Game Watch maupun Play Stations.
Mengatasi Malas Belajar Anak
 Mencari sebab musababnya anak menjadi malas adalah langkah pertama. Saran berikutnya antara lain sbb:

1. Menanamkan pengertian yang benar tentang seluk beluk belajar pada anak sejak dini.
Terangkan dengan bahasa yang dimengerti anak. menumbuhkan inisiatif belajar mandiri pada anak, menanamkan kesadaran serta tanggung jawab selaku pelajar pada anak merupakan hal lain yang bermanfaat jangka panjang.

2. Berikan contoh "belajar" pada anak.
Anak cenderung meniru perilaku orangtua. Ketika menyuruh dan mengawasi anak belajar, orangtua juga perlu untuk terlihat belajar (misalnya membaca buku-buku).  Sesekali ayah-ibu perlu berdiskusi satu sama lain, mengenai topik-topik serius (suasana seperti anak sedang kerja kelompok dan diskusi dengan teman-teman, jadi anak melihat kalau orangtuanya juga belajar).

2.
Berikan insentif jika anak belajar. Insentif yang dapat diberikan ke anak tidak selalu harus berupa materi, tapi bisa juga berupa penghargaan dan perhatian. Pujilah anak saat ia mau belajar tanpa mesti disuruh
3. Sering mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang diajarkan di sekolah pada anak (bukan dalam keadaan mengetes anak, tapi misalnya sembari mengisi tts atau ikut menjawab kuis ). Jika anak bisa menjawab, puji dia dengan menyebut kepintarannya sebagai hasil belajar. Kalau anak tidak bisa, tunjukkan rasa kecewa dan mengatakan "Yah Ade nggak bisa jawab, nggak bisa bantu Mama deh. Ade, di buku pelajarannya ada nggak sih jawabannya? Kita lihat yuk sama-sama". Dengan cara ini, anak sekaligus akan merasa dipercaya dan dihargai oleh orangtua, karena orangtua mau meminta bantuannya.

4.
mengajarkan kepada anak pelajaran-pelajaran dengan metode tertentu yang sesuai dengan kemampuan anak.Misalnya active learning atau learning by doing, atau learning through playing, sehingga anak merasakan bahwa belajar adalah sesuatu yang menyenangkan.

5. Komunikasi
Hendaklah ortu membuka diri , berkomunikasi dengan anaknya guna memperoleh secara langsung informasi yang tepat mengenai dirinya.
Carilah situasi dan kondisi yang tepat untuk dapat berkomunikasi secara terbuka dengannya. Setelah itu ajaklah anak untuk mengungkapkan penyebab ia malas belajar. Pergunakan setiap suasana yang santai seperti saat membantu ibu di dapur, berjalan-jalan atau sambil bermain, tidak harus formal yang membuat anak tidak bisa membuka permasalahan dirinya.

6. Menciptakan disiplin.
jadikan belajar sebagai rutinitas yang pasti.

7. Menegakkan kedisiplinan.
Setelah point 6,
Menegakkan kedisiplinan harus dilakukan bilamana anak mulai meninggalkan rutinitas  yang telah disepakati. Bilamana anak melakukan pelanggaran sedapat mungkin hindari sanksi yang bersifat fisik (menjewer, menyentil, mencubit, atau memukul).  gunakanlah konsekuensi-konsekuensi logis yang dapat diterima oleh akal pikiran anak.

8. 
Pilih waktu belajar terbaik untuk anak, ketika anak merasa segar. Mungkin sehabis mandi sore. Anak juga bisa diajak bersama-sama menentukan kapan waktu belajarnya.

9.
Kenali pola kemampuan dan perkembangan anak kemudian  susunlah suatu jadwal belajar yang sesuai.
dalam hal ini IQ, EQ, kemampuan konsentrasi ,daya serap dll.

10.
Menciptakan suasana belajar yang baik dan nyamanSetidaknya orangtua memenuhi kebutuhan sarana belajar, memberikan perhatian dengan cara mengarahkan dan mendampingi anak saat belajar. Sebagai selingan orangtua dapat pula memberikan permainan-permainan yang mendidik agar suasana belajar tidak tegang dan tetap menarik perhatian.

11. Menghibur dan memberikan solusi yang baik dan bijaksana pada anak.
Dalam hal ini jika anak sakit/sedih.

Makna sumpah pemuda bagi kehidupan remaja dewasa ini

kita pemuda indonesia akan memperingati hari sumpah pemuda di mana pada hari tersebut biasanya bangsa indonesia memperingatinya dengan upacara hari sumpah pemuda dan kegiatan lainya, seperti kirab remaja nasional, perlombaan-perlombaan olahraga dan seremonial lainya. Apakah hanya cukup disitukah kita memaknai sumpah pemuda? hanya sebatas seremoni-seremoni dan hiburan yang maknanya kadang tidak membekas dihati para remaja dan pemuda itu sendiri, lalu apasih makna sumpah pemuda bagi para remaja, para pemuda dan bagi rakyat indonesia umumnya? apakah hanya sekedar upacara di sekolah-sekolah dan di instansi pemerintah.
Di dalam postingan  ini  tentu saja tidak akan dibahas sejarah sumpah pemuda karena kita semua sudah pernah belajar sejarah lahirnya sumpah pemuda. yang ingin di  tekanakan di sini adalah makna sumpah pemuda bagi kita yang terasa saat ini oleh kita masing-masing.
Makna sumpah pemuda bagi penulis dan bagi kehidupan pribadipenulis sungguh amat terasa manfaatnya terutama karana bahasa yang satu yaitu bahasa indonesia. Bisa kita bayangkan seandainya kita tidak mempunyai bahasa persatuan itu. untuk menikahi istri kita yang berbahasa lain dari kita misalkan kita jawa sedangkan istri kita berbahasa sunda betapa repotnyakita seandainya  harus belajar bahasa jawa dulu atau sunda dulu atau bahasa daerah lainya sekedar untuk menikah, lalu akan berbahasa ibu apakah ank-anak nantinya? itulah salah satu manfaat dan makna sumpah pemuda bagi penulis terutama dan bagi bangsa indonesia pada umumnya.
Dan anda para remaja pasti pernah pacaran dan belum tentu kalau pacaran kita selalu dengan orang satu daerah yang berbahasa sama dengan kita, coba bayangkan seandainya para pendahulu kita tidak mengikrarkan bahasa indonesia sebagai bahas persatuan, betapa repotnya remaja bersuku sunda jika jatuh cinta kepada orang lampung. bisa kita bayangkan betapa repotnya harus bercinta pake bahas isyarat.
Masih banyak manfaat dan arti penting sumpah pemuda bagi kita dan kalau mesti ditulis di posting ini tentu akan kepanjangan dan belum tentu menarik untuk di baca oleh karenanya penulis hanya akan membatasi tulisan ini sebatas manfaat yg benar-benar terasa oleh penulis pribadai, oleh karenany alangkah baiknya kita menuliskan arti sumpah pemuda bagi pribadai kita masing-masing sehingga kita akan tahu dan tukar pengalaman berbagi cerita atau kalau kebetulan ada yg bekunjung ke blog ini di mohon kiranya untuk memberikan komentar teantang arti sumpah pemuda bagi teman-teman sekalian.
Dan ahirnya sekali lagi  mari kita berikrar:
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Dan ahirnya mari kita berpartsipasi aktif sesuai bidang kita masing-masing untuk indonesia makmur sejahtera adil dan bersih…..

TKI/TKW antara penghasil devisa, kekerasan terhadap pekerja, dan perlindungan serta jaminan hukum dari pemerintah

Menjadi TKI (Tenaga Kerja Indonesia) memiliki resiko yang sangat tinggi, sebab identik dengan pemerkosaan, pelecehan seksual, penindasan,dan penganiayaan yang dilakukan oleh majikan. Belum lagi pemerasan yang dilakukan secara liar sekembalinya mereka ke tanah air. Mereka bukannya tidak tahu-menahu tentang resiko itu, namun apa daya? Disaat negaranya tidak lagi dap[at menyejahterakan rakyatnya dalam menunjang kebutuhan ekonominya, pilihan untuk menjadi TKI pastinya sangat menggiurkan dan sangat instan dengan bayaran yang cukup tinggi bagi mereka.

Derita TKI seolah tak kunjung mendapat titik henti, karena kita selalu mendapat kabar tentang pemerkosaan, penindasan, bahkan pembunuhan. Seperti yang dialami oleh Sumiati, Tenaga Kerja Wanita asal NTB ini. Sekarang dia harus menjalani operasi di hampir seluruh bagian kepalanya. Kepalanya yang dikuliti dan mulutnya yang digunting, mencuri semua keindahan wajahnya. Lantas apa yang dilakukan pemerintah????

Data dari berbagai sumber, jumlah TKI kita di luar negeri mencapai ekitar 8 juta orang, dengan penghasilan minimal Rp10 juta – Rp20 juta setahun per orang. Artinya mereka seharusnya mampu menghasilkan devisa minimal 160 trilyun setahun. sampai sekarang devisa yang dihasilkan oleh TKI tercatat sebagi penghasil Devisa tertinggi kedua setelah MIGAS Indonesia.Jika dihitung, devisa dari seluruh TKI baik legal maupun TKI Ilegal,bukan mustahil ini akan menjadi nomor satu penghasil devisa Negara kita dimasa mendatang. Pertanyaanya, mengapa disaat kita semua menyadari hal itu, TKI teteap mendapat perlakuan yang tidak baik dari luar maupun dalam negeri? Belum lagi pungutan liar yang harus mereka bayar jika sesudahnya mereka tiba di Bandara Soekarno Hatta.

Hal yang bisa dilakukan untuk menyejahterakan kehidupan TKI oleh pemerintah maupun LSM  adalah sarana komunikasi yang memadai untuk selalu memantau kondisi mereka yang bekerja. Pemerintah juga harus turun tangan dan selalu memantau ke pemerintahan Indonesia yang berada di Arab Saudi untuk selalu memastikamn bahwa semuanya baik-baik saja. Tidak mudah memang, namun ini adalah cara terbaik yang bisa dilakukan jika digerakkan semaksimal mungkin. Mengingat bahwa TKI yang kita kirimkan adalah tenaga yang Non-skilled (Pembantu Rumah Tangga) karena minimnya pendidikan yang ada di Indonesia. semoga masalah TKI ini cepat diatasi dan semuanya membaik.

FB dilihat dari sisi positif dan negatif

Sisi Positif Facebook
- Untuk menyebarkan link Sunnah (walaupun tidak terlalu efektif karena biasanya terlalu byk friend akhirnya link tersebut tidak terlihat)
- Menyebarkan kajian2 yg akan berlangsung
- Menyebarkan Note/Artikel islami
- Menyebarkan link audio kajian
- Menyebarkan video kajian
- Menyebarkan Hadits atau Ayat Al Qur'an utk ingat dan mengingatkan
- Info yg terupdate sangat cepat

Sisi negatif Facebook
- Beberapa Ikhwan salafy menampilkan fotonya
- Ada yg tidak menampilkan foto tetapi Tag fotonya atau temannya yg tag fotonya (Tag artinya memberi tanda fotonya)
- Menampilkan foto cowok dan cewek yg akan menimbulkan fitnah
- Komentar yg tidak terkontrol karena tidak bisa moderasi bisanya cuman delete tetapi komentar sudah terlanjur masuk ke email secara otomatis
- Komentar yg kemungkinan saling hina menghina.
- Munculnya beberapa group atau page yg menghina seseorang atau golongan seperti Say No to megawati, Say No to SBY, Say No PKS
- Group yg menghina pemerintahan yg sah seperti Say No to SBY (Isi dari group kemungkinan menghina pemerintah yg sah)
- Munculnya group atau page Ulama yg menampilkan foto mereka, kemungkinan besar mereka tidak ridha. Seperti Syaikh Al Albani, Syaikh Ibnu Utsaimin, Syaikh Bin Baz
- Cukup menyita waktu karena membaca semua status friend yg sangat banyak, serta balas balasan komentar.
- Membuang waktu dengan ikut2an Quiz yg tidak valid dan asal2an. Contoh asal2an Quiz tersebut bahkan ada Quiz "Hantu apa yg paling dekat dg anda ?"

Kiat-kiat Menghindari Minimnya Nilai Normatif adaptif

Motivasi belajar setiap orang, satu dengan yang lainnya, bisa jadi tidak sama. Biasanya, hal itu bergantung dari apa yang diinginkan orang yang bersangkutan.
Motivasi belajar tidak akan terbentuk apabila orang tersebut tidak mempunyai keinginan, cita-cita, atau menyadari manfaat belajar bagi dirinya. Oleh karena itu, dibutuhkan pengkondisian tertentu, agar diri kita atau siapa pun juga yang menginginkan semangat untuk belajar dapat termotivasi.
  • Bergaullah dengan orang-orang yang senang belajar
    Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar dan berprestasi, akan membuat kita pun gemar belajar. Selain itu, coba cari orang atau komunitas yang mempunyai kebiasaan baik dalam belajar.

    Bertanyalah tentang pengalaman di berbagai tempat kepada orang-orang yang pernah atau sedang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, orang-orang yang mendapat beasiwa belajar di luar negeri, atau orang-orang yang mendapat penghargaan atas sebuah presrasi.

    Kebiasaan dan semangat mereka akan menular kepada kita. Seperti halnya analogi orang yang berteman dengan tukang pandai besi atau penjual minyak wangi. Jika kita bergaul dengan tukang pandai besi, maka kita pun turut terciprat bau bakaran besi, dan jika bergaul dengan penjual minyak wangi, kita pun akan terciprat harumnya minyak wangi.
  • Belajar apapun
    Pengertian belajar di sini dipahami secara luas, baik formal maupun nonformal. Kita bisa belajar tentang berbagai keterampilan seperti merakit komputer, belajar menulis, membuat film, berlajar berwirausaha, dan lain lain-lainnya.
  • Belajar dari internet
    Kita bisa memanfaatkan internet untuk bergabung dengan kumpulan orang-orang yang senang belajar. Salah satu milis dapat menjadi ajang kita bertukar pendapat, pikiran, dan memotivasi diri. Sebagai contoh, jika ingin termotivasi untuk belajar bahasa Inggris, kita bisa masuk ke milis Free-English-Course@yahoogroups.com.

    Bergaulah dengan orang-orang yang optimis dan selalu berpikiran positif
    Di dunia ini, ada orang yang selalu terlihat optimis meski masalah merudung. Kita akan tertular semangat, gairah, dan rasa optimis jika sering bersosialisasi dengan orang-orang atau berada dalam komunitas seperti itu, dan sebaliknya.

    Cari motivator
    Kadangkala, seseorang butuh orang lain sebagai pemacu atau mentor dalam menjalani hidup. Misalnya: teman, pacar, ataupun pasangan hidup. Anda pun bisa melakukan hal serupa dengan mencari seseorang/komunitas yang dapat membantu mengarahkan atau memotivasi Anda belajar dan meraih prestasi.